Begini penjelasanya, ane dapat ini dari http://www.howtogeek.com/125521/htg-explains-why-deleted-files-can-be-recovered-and-how-you-can-prevent-it/
Jadi data yang dihapus dari harddisk itu tidak benar-benar dihapus, sistem operasi hanya menghapus "pointer" atau alamat dari file tersebut dan sistem operasi membacanya sebagai "free space"
Nah aplikasi-aplikasi untuk recover file semacam testdisk, photorec, recuva atau apalah itu membaca sektor-sektor harddisk dan memberi alamat file tersebut ke sistem operasi.
Hal ini tidak berlaku untuk SSD (solid state disk" karena is mengunakan sistem flash. SSD menghapus file ke "akar-akarnya" dengan tujuan mempercepat proses penulisan data selanjutnya. By the way, harga ssd itu mahal, biasanya hanya digunakan untuk sistem, bukan penyimpanan data sekunder.
paham ya? pokoknya gitulahh
Jadi data yang dihapus dari harddisk itu tidak benar-benar dihapus, sistem operasi hanya menghapus "pointer" atau alamat dari file tersebut dan sistem operasi membacanya sebagai "free space"
Nah aplikasi-aplikasi untuk recover file semacam testdisk, photorec, recuva atau apalah itu membaca sektor-sektor harddisk dan memberi alamat file tersebut ke sistem operasi.
Hal ini tidak berlaku untuk SSD (solid state disk" karena is mengunakan sistem flash. SSD menghapus file ke "akar-akarnya" dengan tujuan mempercepat proses penulisan data selanjutnya. By the way, harga ssd itu mahal, biasanya hanya digunakan untuk sistem, bukan penyimpanan data sekunder.
paham ya? pokoknya gitulahh
0 Comments
Post a Comment