Akhirnya setelah lama di draft, pada sore hari menjelang maghrib yang bersahaja ini, tulisan ini bisa ane publish 😂

Selamat membaca

EDC IFAK atau Everyday Carry Individual First Aid Kit, kita biasa menyebutnya dengan Kotak P3K (sekali pun wadahnya ngga kotak), merupakan item penting yang wajib dibawa ketika pergi-pergi. Apalagi kalau pergi jauh, seperti pergi ke luar kota, pergi camping, dsb. Akan tetapi walaupun pergi deket, tetaplah bawa IFAK gan, karena kita ndak tahu kapan kita akan membutuhkannya. Jadi, kalau ane keluar rumah pasti bawa tas, nah di dalam tas pasti ada IFAK, it stays there.

Item IFAK saya:

  1. Antiseptik (Rivanol)
  2. Plaster Luka Gulung
  3. Plaster Luka Sachet
  4. Paracetamol
  5. Obat Mules 
  6. Obat Luka Bakar (karena saya cukup sering bikin api unggun)
  7. Kapas
  8. Kain Kasa/Perban
  9. Tisu
  10. Gunting
  11. Pinset (untuk mengambil pecahan sesuatu yang menancap di daging)
  12. Peniti (untuk mengunci perban)
  13. Cermin (untuk melihat luka di wajah atau mata)

Silakan membuat daftar sesuai kebutuhan antum, kalau kebutuhan saya sih, alhamdulillah, untuk sekarang sekadar itu saja.

Usahakan untuk mengepak item IFAK dengan wadah yang tahan air. Kalau tidak ada, bungkus item dengan plastik flip-flop. Kalau wadah yang ane pakai ini adalah hasil recycle dari tas yang sudah sobek dan tidak layak pakai, tidak tahan air, jadi ane pakai ziplock bag, biar tidak basah kalau kehujanan, ketumpahan minum, atau bahkan ketika jatuh ke sungai. Wadah tupperware juga merupakan opsi yang bagus, tahan air dan bisa mengambang.

Pengalaman Horor Pergi Tanpa IFAK

1. Kecelakaan Motor (luka ringan)

Hujan deras sewaktu berangkat sekolah (SMK dulu), mungkin karena jalan licin, kurang hati-hati, plus ndak baca doa, ane jatuh di jalan aspal. Luka di lutut dan tangan, celana seragam dan celana mantrol robek. Ane coba mampir ke Puskesmas waktu itu, tapi pukul segitu belum buka. 

Lalu ane nekat aja ke sekolah, sambil pincang-pincang. Semakin waktu semakin perih, akhirnya izin pulang.

Pelajaran: 

  • Alhamdulillah ala kulli hal, semoga itu menjadi penghapus dosa.
  • Alhamdulillah, untung dulu pakai helm!
  • Kalau misalnya ane bawa obat waktu itu (antiseptik dan perban), mungkin bisa lanjut sekolah sampe selesai. Makanya sekarang ane selalu bawa IFAK.
  • Kalau misal lukanya lebih parah, tentu harus diobati dulu (paling enggak biar pendarahan berhenti), baru ke puskesmas atau rumah sakit. Kalau di jalan darahnya mengucur terus kan horor. Bawa IFAK gan.

2. Demam Parah

Waktu itu, ane sedang ada acara di Klaten, agendanya dari jam 8 pagi sampai ashar. Pagi-pagi ane masih sehat, pukul 12 siang badan mulai panas, kepala mulai pusing, ingin muntah. Akhirnya ndak bisa konsentrasi. Ditambah waktu itu sekitar pukul 1 siang, turun hujan. 

Ane mencoba bertahan waktu itu, akhirnya acara selesai. Waktunya pulang. Tapi jaket di motor hilang! (Sepertinya disimpen panitia agar tidak kehujanan, tapi dicari ndak ketemu, sampai sekarang masih ilang wkw) Ya sudah, sudah dingin dan capek sekali, langsung pulang, jaket urusan besok. 

Ane pulang mantrolan, tapi dingin parah (ngga jaketan sih). FYI: Klaten - Pandak (rumah ane) itu perjalanan -+2 jam, waktu itu macet, hujan deras, jalan banjir, bahkan beberapa kali motor sampai tenggelam air. Perjalanan itu kayaknya perjalanan yang paling melelahkan selama ane hidup wkw, iya walaupun cuma 2 jam saja.Tapi selama 2 jam itu, hujan parah, dari Klaten sampai rumah. Di jalan, pegel semua karena kedinginan, pusing, kepala berat.

Sampai rumah, ndak berani mandi. Cuma cuci kaki tangan muka, lalu ke tempat tidur, tetapi nggak bisa tidur. Belum minum obat juga, karena sudah ngga kuat mau keluar beli obat (waktu itu di rumah ngga ada orang). Ditambah waktu itu ada pemadaman listrik. Sempurna, wkw. Akhirnya ngedrop 2 hari.

Pelajaran:

  •  Pelajarannya sama seperti kasus awal, plus andai waktu itu bawa paracetamol dan tidak nekat nerobos banjir (yakni untuk meminta bantuan, pinjem selimut, istirahat dulu di masjid), mungkin ane bakal langsung fit. 
  • Maka sekarang ane selalu bawa paracetamol dan berusaha untuk tidak malu/sungkan untuk minta bantuan saat sedang sakit.


Why should you have one?

Kita ndak tahu kapan kita akan sakit, membawa IFAK will save you at some point, dan juga merupakan bentuk tawakkal kepada Allah.

Membawa IFAK, selain untuk jaga-jaga kalau terjadi sesuatu pada diri kita pribadi, juga bermanfaat untuk membantu ketika kita menjumpai orang lain sedang membutuhkan pertolongan medis (misalnya jatuh, dsb).