Hukum Barang Temuan

Bismillah, was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Hal ini dalam bahasan Fiqh disebut Luqothoh atau barang temuan.

Syeikh As-Sa’diy rohimahulloh meng-klasifikasi Luqothoh ini menjadi 3:

أحدها: ما تَقِلّ قيمته، كالسوط والرغيف ونحوهما، فيُمْلك بلا تعريف.
والثاني: الضوالّ التي تمتنع من صغار السباع، كالإبل، فلا تملك بالالتقاط مطلقاً.
والثالث: ما سوى ذلك، فيجوز التقاطه، ويملكه إذا عَرَّفه سنة كاملة.

1. Barang yang kecil atau remeh nilainya seperti cambuk, sepotong roti dan lain-lain, maka yang menemukan memilikinya tanpa perlu di umumkan.

2. Binatang-binatang yang tersesat/hilang yang mampu melindungi dirinya dari binatang buas yang kecil, maka tidak boleh mengambilnya sama sekali.
3. Selain barang-barang tersebut, maka yang mengambilnya boleh memilikinya jika telah diumumkan selama setahun
(Manhajus Salikin, Poin 406)


Dari penjelasan di atas kita bisa simpulkan barang-barang kecil dan remeh seperti peniti, satu butir permen pagoda, setengah segitiga permen milton, dll termasuk klasifikasi yang pertama sehingga boleh dimiliki tanpa perlu diumumkan. Adapun bolpen, korek, sifatnya tentative, tidak Mutlaq. Sebab bolpen khusus tanda tangan biasanya mahal, ada harga yang mencolok untuk itu. Maka hendaknya ia umumkan terlebih dahulu. (Terserah diumumkan dengan media apa).


Wallohu A’lam,
Wabillahittaufiq.

Ditulis: Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله

Referensi: https://bimbinganislam.com/tahukah-anda-hukum-barang-temuan/